sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pembobol Data Penumpang Lion Air Group Akhirnya Terungkap

Market news editor Fahmi Abidin
23/09/2019 17:45 WIB
Berdasarkan investigasi internal yang dilakukan Malindo Air, kebocoran data tersebut dilakukan oleh dua mantan pegawai GoQuo Sdn Bhd.
Pembobol Data Penumpang Lion Air Group Akhirnya Terungkap. (Foto: Ist)
Pembobol Data Penumpang Lion Air Group Akhirnya Terungkap. (Foto: Ist)

IDXChannel – Pasca kebocoran data penumpang Lion Air Group yang terdiri dari Malindo Air, Thai Lion Air dan Batik Air beberapa waktu lalu, akhirnya menemukan kejelasan.

Berdasarkan investigasi internal yang dilakukan Malindo Air, kebocoran data tersebut dilakukan oleh dua mantan pegawai GoQuo Sdn Bhd yaitu perusahaan e-commerce yang menjadi vendor Malindo Air.

"Hasil temuan dari investigasi ini menunjukkan dua mantan pegawai GoQuo Sdn Bhd lewat pusat data mereka di India telah mengakses tanpa izin dan mencuri data pribadi penumpang kami," ungkap Malindo Air lewat pernyataan resmi, Senin (23/9).

Malindo Air memastikan sudah melaporkan pelaku ke polisi, baik di Malaysian maupun India. Koordinasi terus dilakukan dengan instansi yang berwenang, termasuk Komisi Perlindungan Data Pribadi dan Badan Keamanan Siber Nasional Malaysia.

Malindo Air kembali menegaskan bahwa pencurian data tersebut tidak dilakukan lewat server data maskapai atau penyedia cloud Amazon Web Services, melainkan data GoQuo.

"Seluruh sistem sepenuhnya aman dan tidak ada rincian pembayaran yang diakses lewat tindakan kriminal ini," tulisnya.

Sebagai tindakan proaktif, Malindo Air meminta ahli data forensik dan keamanan siber memastikan keamanan infrastruktur data Malindo Air. Penumpang juga diminta untuk mengubah kata sandi atau password demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk pencurian data.

Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky sebelumnya merilis laporan adanya 30 juta data penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air diunggah dalam sebuah forum online. Kaspersky menyebut data tersebut diperjualbelikan di jaringan bawah tanah internet (dark web). (*)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement