"Seluruh sistem sepenuhnya aman dan tidak ada rincian pembayaran yang diakses lewat tindakan kriminal ini," tulisnya.
Sebagai tindakan proaktif, Malindo Air meminta ahli data forensik dan keamanan siber memastikan keamanan infrastruktur data Malindo Air. Penumpang juga diminta untuk mengubah kata sandi atau password demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk pencurian data.
Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky sebelumnya merilis laporan adanya 30 juta data penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air diunggah dalam sebuah forum online. Kaspersky menyebut data tersebut diperjualbelikan di jaringan bawah tanah internet (dark web). (*)