Pendapatan Bioskop Turun, GBPSI Minta Bantuan Stimulus Pemerintah

IDXChannel - Pengusaha Bioskop Indonesia menilai pemberian vaksin yang dilakukan pemerintah pada akan kembali meningkatkan bisnis perfilman dalam negeri. Namun, minat masyarakat tergolong rendah karena isu penularan Covid yang memungkinkan terjadi di Bioskop.

Dilansir Program Market Review Jumat(08/01/2020), tingginya kasus Covid-19 membuat minat konsumen tetap rendah. Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafrudin mengatakan, bahwa dari sebanyak 407 gedung bioskop yang tersebar di Tanah Air hanya ada 55 persen yang siap beroperasi.

"Selama 3 bulan bioskop dibuka tidak ada cluster yang terjadi penularan di bioskop. Ada beberapa faktor karena ketakutan, film banyak yang belum berani ke bioskop karena market lebih kecil, daya beli masyarakat. Dengan adanya vaksin ini insyaallah akan memberi dampak positif kepada masyarakat untuk percaya diri. Vaksin memang membawa dampak yang positif bagi psikologis," ujar Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia, Djonny Syafruddin.

Minat konsumen yang masih tetap rendah ini dikarenakan pernyataan bahwa penularan covid-19 di bioskop sehingga membuat konsumen takut namun tidak terbukti secara objektif pernyataan tersebut. Pendapatan yang menurun juga turut dirasakan dikarenakan film yang dipasarkan belum diminati masyarakat.

"Satu bioskop kerugiannya itu Rp 150 juta sementara ada dengang-dengungnya bahwa nanti akan dibantu oleh pemerintah padahal nggak sama sekali ada bantuan. Padahal bioskop memberi pemasukan pendapatan asli daerah itu sudah 100 tahun lebih loh kita ini seperti pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi apa mau dikata mungkin pemerintah juga sibuk namun apabila berlarut bisa tutup habis," ujarnya.

GBPSI berharap Pemerintah Daerah bersikap konsisten terkait izin operasional. Tetap menjalankan protokol kesehatan dengan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen. (*)