Secara rinci, pendapatan BLTZ dari bisnis utama bioskop menyentuh Rp386,11 miliar, menurun dari Rp395,40 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan dari sektor makanan dan minuman (Food and Beverage) menunjukkan pertumbuhan, tercatat sebesar Rp192,93 miliar, naik dari Rp190,77 miliar di semester I 2024.
Direktur BLTZ, Haryani Suwirman menambahkan, pihaknya optimistis kinerja tahun depan akan lebih baik. Perusahaan berencana terus mendorong ekspansi penambahan layar bioskop, yang dinilai sangat memengaruhi pangsa pasar (market share).
Sektor makanan dan minuman juga akan dijadikan mesin pertumbuhan utama. "Dengan inovasi program promosi yang akan terus kami lakukan. Kami harap akan terus meng-grab pendapatan dari sektor tersebut," kata Haryani.
Senada, Marketing Team Leader BLTZ, Mandati Martalangga Putri menambahkan, strategi untuk menghadapi persaingan dengan operator bioskop lain dengan menambah alternatif konten yang hanya tayang di CGV (CGV exclusive content).