sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengendali Jual 27,15 Juta Saham Emiten Cap Tikus (BEER), Ini Kata Manajemen

Market news editor Fiki Ariyanti
28/12/2023 02:16 WIB
Pengendali saham PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), yakni PT Maju Minuman Minahasa menjual 27,15 juta saham perseroan.
Pengendali Jual 27,15 Juta Saham Emiten Cap Tikus (BEER), Ini Kata Manajemen (Foto MNC Media)
Pengendali Jual 27,15 Juta Saham Emiten Cap Tikus (BEER), Ini Kata Manajemen (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pengendali saham PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), yakni PT Maju Minuman Minahasa menjual 27,15 juta saham perseroan. Transaksi penjualan tersebut dilakukan pada 19 Desember 2023.

Maju Minuman Minahasa melego 27.157.500 saham produsen minuman alkohol merek Cap Tikus itu pada harga Rp330, sehingga perusahaan mendulang cuan sebesar Rp8,96 miliar.

Walhasil kepemilikan saham Maju Minuman Minahasa di perseroan menciut dari sebelumnya 3.199.844.325 saham BEER atau 80 persen, kini tersisa 79,32 persen atau 3.172.686.825 saham. 

"Tujuan transaksi penjualan adalah untuk ekspansi bisnis," kata Sekretaris Perusahaan BEER, Anita Yuniarti dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (27/12).

Pada tanggal transaksi, harga saham BEER ditutup stagnan di level 312 per saham. Namun pada 20-21 Desember, harga saham perseroan melemah masing-masing 1,28 persen dan 4,55 persen menjadi level 308 dan 294. 

Tetapi kemudian, kembali menguat pada perdagangan 22 Desember 2023 naik 1,36 persen ke 298. Pun dengan hari ini (27/12) ditutup mendaki 0,67 persen ke level 300. 

Dalam hal ini, volatilitas saham BEER dipantau Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga pihak Bursa meminta penjelasan atas saham perseroan yang bergerak volatil, khususnya menyangkut rencana pemegang saham utama terkait kepemilikan saham di perseroan. 

"Sesuai jawaban dari pemegang saham utama, PT Maju Minuman Minahasa belum ada rencana signifikan terkait kepemilikan saham di perseroan," papar Anita. 

Perseroan menegaskan, tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

"Sampai dengan saat ini, perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa (paling tidak dalam tiga bulan mendatang)," pungkas Anita.

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement