IDXChannel - Produsen kertas dan bahan kimia PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mencatatkan penjualan senilai Rp1,2 triliun hingga kuartal III-2023. Jumlah itu naik 9,7% year-on-year (yoy).
Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (7/11/2023), capaian itu didukung peningkatan penjualan kertas, meski segmen lain terkontraksi seperti kimia dan polimer.
Namun, beban yang meningkat memangkas margin, sehingga laba kotor yang di tangan hanya Rp173,33 miliar, melandai 15,09 persen.
Beban penjualan juga ikut membengkak menjadi Rp130,26 miliar. Setelah dipangkas biaya keuangan, laba sebelum pajak ALDO tersisa Rp12,90 miliar, berbanding jauh secara tahunan yang pada periode sama tahun sebelumnya senilai Rp78,10 miliar.
Alhasil laba bersih untuk entitas induk mencapai Rp9,94 miliar, alias terpangkas 83,47% yoy. Demikian juga laba bersih per saham dasar ALDO yang tertekan di Rp7,36 per saham, dari semulla Rp45,68 per saham.
Apa Komentar Manajemen?
Direktur Utama ALDO Sutanto mengatakan, segmen kertas mengalami pemulihan penjualan secara kuartalan. Kendati secara tahunan masih tertekan, lini bisnis kimia dan polimer juga diklaim tumbuh 28,9% dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Kita bersyukur usaha keras manajemen dan karyawan memperbaiki kinerja telah menunjukkan hasil positif," kata Sutanto.
Sutanto memaparkan segmen kertas cokelat daur ulang mengalami pertumbuhan terbesar. Beroperasi melalui PT Eco Paper Indonesia (EPI), penjualan segmen tersebut menembus Rp628,1 miliar hingga September, atau naik 60,1 persen yoy.
"Saat ini operasi bisnis EPI meliputi pengolahan kertas bekas untuk didaur ulang menjadi kertas cokelat, sebuah bahak baku untuk produk kotak bergelombang. Hasilnya, akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan kertas konversi," pungkasnya.
(YNA)