sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perbesar Ekspansi, Emiten Hermanto Tanoko (RISE) RI Jumbo

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
21/10/2025 11:20 WIB
Saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) kembali mencuri perhatian pasar. Sejak sesi I perdagangan hari ini, saham RISE terkunci di level Auto Reject Atas
Perbesar Ekspansi, Emiten Hermanto Tanoko (RISE) RI Jumbo. (Foto: Ilustrasi)
Perbesar Ekspansi, Emiten Hermanto Tanoko (RISE) RI Jumbo. (Foto: Ilustrasi)

IDXChannel - Saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) kembali mencuri perhatian pasar. Sejak sesi I perdagangan hari ini, saham RISE terkunci di level Auto Reject Atas (ARA) di posisi 7.300 per saham, setelah berhembus kabar keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia terkait rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I).

PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE), emiten properti di bawah naungan Tanrise Group milik pengusaha Hermanto Tanoko, mengumumkan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,33 miliar saham baru bernilai nominal Rp100 per saham.

Manajemen RISE menyampaikan bahwa pelaksanaan rights issue akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 27 November 2025. Setelah memperoleh persetujuan pemegang saham dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perseroan akan menetapkan harga pelaksanaan dan jadwal final rights issue sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dana hasil aksi korporasi ini akan difokuskan untuk pengembangan proyek strategis unggulan seperti Tanrise City Bandung, Tanrise City Sidoarjo, kawasan industri Banjarbaru di Kalimantan Selatan, serta pengembangan kawasan resor dan hunian premium Taman Dayu yang dilengkapi lapangan golf rancangan Jack Nicklaus. 

Selain itu, RISE juga tengah menyiapkan proyek properti baru di Malang, Bali, Gresik, dan kawasan komersial tambahan di Taman Dayu.

Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit di 2025, dengan dukungan belanja modal (capex) sekitar Rp300 miliar tahun ini serta rencana investasi jangka menengah mencapai USD200 juta untuk pengembangan lebih dari 20 proyek baru di seluruh Indonesia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement