IDXChannel - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) atau MedcoEnergi memangkas penggunaan bahan bakar gas untuk mendukung transisi energi serta menekan emisi karbon.
Pengurangan konsumsi gas ini dilakukan di lapangan Grissik, Blok Corridor, Sumatera Selatan, melalui penerapan optimasi mode operasi Waste Heat Boiler (WHB).
"Efisiensi penggunaan gas bahan bakar dan pengurangan emisi bukan sekadar target teknis, tetapi merupakan bagian dari peta jalan keberlanjutan jangka panjang MedcoEnergi," ujar Direktur & Chief Operating Officer Ronald Gunawan dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (13/10/2025).
Adapun fasilitas tersebut memanfaatkan panas dari gas buang proses produksi dan berhasil menurunkan emisi sekitar 19.000 ton CO₂ ekuivalen (tCO₂e) per tahun.
Di lapangan Natuna Offshore, MedcoEnergi juga mengoptimalkan mode operasi fasilitas Terubuk–Belida dengan mengalirkan produksi tanpa menggunakan kompresor. Strategi ini menurunkan emisi tambahan sekitar 24.000 tCO₂e per tahun.
Sementara untuk aset Onshore, perusahaan melakukan elektrifikasi sistem operasi, yakni konversi pasokan listrik dari generator berbahan bakar gas menjadi jaringan listrik bersih PLN, serta melakukan penyesuaian mode operasi untuk meningkatkan efisiensi energi.
Ronald menambahkan, sejak 2022 berbagai inisiatif efisiensi energi yang dijalankan perusahaan telah secara kumulatif menurunkan konsumsi bahan bakar gas sekitar 18 MMscfd (million standard cubic feet per day).
"Hasil ini mencerminkan komitmen kami terhadap inovasi berkelanjutan, keunggulan operasional, dan pengembangan energi yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan sekaligus menurunkan jejak karbon," ujarnya.
Untuk mempercepat transisi energi, MEDC juga menyiapkan beberapa teknologi baru antara lain Organic Rankine Cycle (ORC), Steam Turbine Generators (STG), dan sistem penyimpanan energi (energy storage system).
Sebelumnya, perseroan telah memasang 1.500 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di wilayah kerja Blok Corridor melalui anak usahanya, Medco E&P Grissik Ltd.
PLTS atap berkapasitas 885 KWp ini diperkirakan mampu menurunkan emisi karbon hingga 934 ton CO2e per tahun dan menghasilkan lebih dari 1.124 MWh peak listrik bersih setiap tahun.
Selain menghemat konsumsi gas sebagai bahan bakar sebesar 18 MMscf per tahun, pengurangan emisi karbon yang setara dengan emisi yang dikeluarkan mobil yang menempuh perjalanan hingga 5,5 juta kilometer setiap tahunnya.
Sebagai informasi, MEDC resmi menuntaskan akuisisi atas 24 persen hak partisipasi Repsol di Blok Corridor, Sumatera Selatan pada 28 Juli 2025.
Transaksi ini dilakukan melalui pembelian saham Fortuna International (Barbados) Inc, entitas yang sebelumnya dimiliki oleh Repsol E&P dengan nilai transaksi USD425 juta atau sekitar Rp6,9 triliun.
(DESI ANGRIANI)