Pengeboran tujuh sumur di PHSS menggunakan Modular Rig yang fleksibel dan efisien turut dilakukan, disertai layanan Cementing & Coiled Tubing Services pada 215 sumur, dan Peningkatan intervensi untuk perbaikan dan optimasi produksi sebanyak 123 sumur melalui Hydraulic Workover Unit (HWU), meningkat 19,4 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 103 sumur.
Elnusa pun terus melakukan riset dan inovasi untuk mengembangkan kapabilitasnya. “Kemandirian energi Indonesia bukan hanya dari sisi pasokan tapi juga kemampuan anak bangsa untuk mengembangkan teknologinya untuk memanfaatkan peluang yang ada,” ujar Litta.
Pada pertengahan tahun ini, Elnusa meluncurkan PERTASTREAM, teknologi deteksi dini korosi dan retakan pipa berbasis ultrasonik pertama buatan Indonesia hasil kolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Pindad, yang akan diuji coba di Blok Mahakam sebelum nantinya akan masuk ke tahap komersialisasi.
Inovasi lainnya adalah di jasa pengelolaan air dan lumpur dari kegiatan pemboran atau High Inhibitive Water Base Mud (HIWBM). Pengeboran HIWBM ini diimplementasikan di lebih dari 100 sumur di tiga lapangan yakni di Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Tambun, Subang, dan Jatibarang, Jawa Barat. Keunggulan dari program ini adalah efisiensi biaya dan ramah lingkungan.