sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perkuat Komitmen Soal Baja Berkelanjutan, GGRP Gandeng FFI dan KADIN

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
14/11/2022 13:33 WIB
Hingga kini, industri baja Asia menyumbang lebih dari 70 persen emisi karbon dalam produksi baja global.
Perkuat Komitmen Soal Baja Berkelanjutan, GGRP Gandeng FFI dan KADIN (foto: MNC Media)
Perkuat Komitmen Soal Baja Berkelanjutan, GGRP Gandeng FFI dan KADIN (foto: MNC Media)

IDXChannel - Produsen baja nasional, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) menegaskan komitmennya dalam mendukung target pemerintah mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

Terbaru, komitmen tersebut diwujudkan lewat penandatanganan dua nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU), yaitu masing-masing dengan Fortescue Future Industries (FFI) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN)  Indonesia.

Sebagai bagian dari kontribusi pelaku industri terhadap pengembangan ekonomi berkelanjutan, maka penandatanganan dilakukan dalam rangkaian pelaksanaan B20 Summit, di Bali, Minggu (13/11/2022).

“(Penandatanganan MoU) Untuk menjalin kerjasama dan mengidentifikasi potensi kolaborasi yang saling menguntungkan. Termasuk mengenai pemakaian energi bersih yang ramah lingkungan," ujar Anggota Komite Eksekutif PT Gunung Raja Paksi Tbk, Kimin Tanoto, dalam keterangan resminya, Senin (14/11/2022).

Menurut Kimin, MoU dengan FFI mengeksplorasi kolaborasi dalam kasus penggunaan hidrogen hijau dan amonia hijau. Penggunaan hidrogen hijau memungkinkan GRP memproduksi baja rendah emisi di sektor yang sangat sulit dikurangi.

Sedangkan perjanjian dengan KADIN menjanjikan komitmen GRP menuju nol bersih, yang merupakan area fokus utama setelah GRP meluncurkan Buku Panduan ESG beberapa waktu lalu. 

“Hal ini sejalan dengan Buku Panduan ESG kami. Dalam hal ini, akan mendorong perusahaan maju dalam agendanya untuk dekarbonisasi industri baja kawasan melalui percepatan emisi nol bersih dan mempromosikan penggunaan energi hijau, yang merupakan area fokus utama dalam strategi ESG-nya,” tutur Kimin.

Kerja sama tersebut ditegaskan Kimin menjadi sangat strategis, lantaran produksi baja merupakan salah satu sektor paling berpolusi dan mengkonsumsi energi di dunia sehingga menjadi penyumbang utama emisi global. Hingga kini, industri baja Asia menyumbang lebih dari 70 persen emisi karbon dalam produksi baja global.

“Langkah-langkah yang kami ambil hari ini akan membangun masa depan. Oleh karena itu GRP bekerja sama dengan para mitra yang memiliki keahlian untuk mendorong bisnis dan industri baja kami menuju masa depan yang sejahtera dan lebih ramah lingkungan,” ungkap Kimin.

FFI sendiri, merupakan perusahaan energi hijau global yang berkomitmen untuk memproduksi hidrogen hijau, mengandung nol karbon, dari 100 persen sumber terbarukan. Sementara KADIN merupakan organisasi payung dari kamar-kamar dan asosiasi-asosiasi bisnis Indonesia, yang komitmen tinggi untuk memanfaatkan potensi dan sinergi perekonomian nasional,  dan menawarkan forum strategis bagi pengusaha Indonesia. 

Kimin menambahkan, berbagai upaya mencapai Indonesia Net Zero Emission tersebut, tak lepas dari peran KADIN Net Zero Hub (KADIN NZH). KADIN NZH, lanjutnya, merupakan wadah gerakan dekarbonisasi pada sektor industri dan komersial serta upaya mendukung transisi energi guna mencapai Indonesia Net Zero Emission.

Terkait hal itu, Ketua Komite Energi Terbarukan KADIN, Muhammad Yusrizki menjelaskan bahwa KADIN NZH bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan dengan membantu sektor swasta Indonesia dalam merealisasikan komitmen net zero emission pada entitas bisnis masing-masing dan meningkatkan daya kompetisi di pasar global.
 
“Pencapaian nol bersih pada 2060, hanya dapat dicapai dengan kerjasama dengan mitra sektor swasta seperti GRP. Kami berharap MoU ini akan membuka jalan bagi kemitraan masa depan,” ujar Yusrizki. 

Sementara, Ketua sekaligus Pendiri FFI, Andrew Forrest AO, mengatakan bahwa pihaknya tak bisa mengurangi emisi karbon sendirian. Andrew berharap  perusahaan-perusahaan penghasil emisi mengikuti jejak GGRP terkait komitmennya dalam mengembangkan industri yang berkelanjutan.

“Kami bertekad, membantu mereka untuk melakukan menuju dekarbonisasi,” tegas Andrew. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement