Sedangkan perjanjian dengan KADIN menjanjikan komitmen GRP menuju nol bersih, yang merupakan area fokus utama setelah GRP meluncurkan Buku Panduan ESG beberapa waktu lalu.
“Hal ini sejalan dengan Buku Panduan ESG kami. Dalam hal ini, akan mendorong perusahaan maju dalam agendanya untuk dekarbonisasi industri baja kawasan melalui percepatan emisi nol bersih dan mempromosikan penggunaan energi hijau, yang merupakan area fokus utama dalam strategi ESG-nya,” tutur Kimin.
Kerja sama tersebut ditegaskan Kimin menjadi sangat strategis, lantaran produksi baja merupakan salah satu sektor paling berpolusi dan mengkonsumsi energi di dunia sehingga menjadi penyumbang utama emisi global. Hingga kini, industri baja Asia menyumbang lebih dari 70 persen emisi karbon dalam produksi baja global.
“Langkah-langkah yang kami ambil hari ini akan membangun masa depan. Oleh karena itu GRP bekerja sama dengan para mitra yang memiliki keahlian untuk mendorong bisnis dan industri baja kami menuju masa depan yang sejahtera dan lebih ramah lingkungan,” ungkap Kimin.
FFI sendiri, merupakan perusahaan energi hijau global yang berkomitmen untuk memproduksi hidrogen hijau, mengandung nol karbon, dari 100 persen sumber terbarukan. Sementara KADIN merupakan organisasi payung dari kamar-kamar dan asosiasi-asosiasi bisnis Indonesia, yang komitmen tinggi untuk memanfaatkan potensi dan sinergi perekonomian nasional, dan menawarkan forum strategis bagi pengusaha Indonesia.