"Jadi revenue kami Rp39,2 triliun, dengan laba bersih Rp4,7 triliun, ini net profit margin kami kurang lebih 12 persen. EBITDA Rp10,9 triliun, kemudian return-on-equity Rp10,9 triliun, dan EBITDA Margin 27,7 persen," ujarnya.
Orias memastikan situasi pandemi Covid-19 tidak menghalangi produksi dan penjualan yang dilakukan anggota holding.
Terkai peningkatan permintaan pasar di sejumlah negara, kata Orias, terjadi untuk komoditas seperti batubara. Dia mencatat, kenaikan harga batubara paling tinggi selama 10 tahun terakhir.
"Penguatan harga komoditas secara global. Termasuk orang pikir gak bakal naik yaitu batubara, ternyata naiknya, saya rasa naiknya yang tertinggi dalam beberapa terakhir ini ya. Mungkin 10 tahun terakhir atau bisa lebih. Ini harga paling tinggi untuk batu bara," ungkap dia.
Di sisi lain, MIND ID juga telah berupaya mengimplementasikan strategi keuangan dalam hal likuiditas, mengingat cukup besarnya total jumlah utang yang dimiliki oleh perusahaan. "Karena itu kami menjaga likuiditas agar tetap liquid, dalam posisi kas yang cukup bagus sampai dengan akhir Juni 2021," tutur dia.