IDXChannel - Emiten ritel perlengkapan rumah tangga, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang terbatas sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, laba bersih ACES turun 16 persen menjadi Rp477 miliar hingga September 2025 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp574 miliar.
Namun demikian, laba bersih per kuartal III tercatat meningkat 24 persen QoQ menjadi Rp187 miliar, seiring dengan tumbuhnya laba operasional sebesar 30 persen QoQ menjadi Rp252 miliar.
Berdasarkan riset Phintraco Sekuritas Senin (4/11/2025), perusahaan hanya mampu membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 1,7 persen menjadi Rp6,33 triliun hingga kuartal III-2025.
Pertumbuhan tipis ini disebabkan oleh kenaikan yang terbatas di hampir seluruh segmen bisnis, kecuali penjualan konsinyasi yang justru merosot 7,9 persen YoY menjadi Rp103 miliar.
Secara kuartalan, pendapatan ACES turun 3,2 persen (QoQ) menjadi Rp2,07 triliun. Penurunan ini dipicu oleh menurunnya penjualan di hampir semua segmen, meskipun segmen produk perbaikan rumah masih tumbuh 3,1 persen QoQ menjadi Rp1,09 triliun.
Phintraco menilai, penurunan pendapatan di kuartal III sejalan dengan pola musiman yang lazim terjadi, di mana periode tersebut cenderung lebih lemah dibandingkan kuartal sebelumnya.
Ke depan, ACES diperkirakan mampu membukukan perbaikan kinerja pada kuartal IV-2025 sejalan dengan potensi peningkatan permintaan di akhir tahun.
Di sisi biaya, ACES mencatat kenaikan beban operasional sebesar 5,4 persen YoY menjadi Rp2,3 triliun selama sembilan bulan 2025. Kenaikan ini didorong oleh melonjaknya beban penjualan hingga 10,3 persen menjadi Rp1,82 triliun, terutama akibat tingginya biaya iklan dan promosi terkait transformasi merek menjadi AZKO di awal tahun. Selain itu, beban umum dan administrasi juga meningkat 9,5 persen menjadi Rp674 miliar.
Akibatnya, laba operasional ACES tergerus 14,8 persen YoY menjadi Rp637 miliar dalam periode tersebut. Namun secara kuartalan, terdapat perbaikan di mana beban operasional turun 5,6 persen QoQ menjadi Rp725 miliar, sejalan dengan efisiensi pada beban penjualan dan administrasi.
Jika efisiensi operasional ini dapat berlanjut, laba bersih ACES pada kuartal IV-2025 berpotensi meningkat. Phintraco Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ACES, namun menurunkan target harga menjadi Rp645 per saham dari sebelumnya Rp685.
Penilaian tersebut menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan (required return) sebesar 8,05 persen dan pertumbuhan terminal sebesar 2,38 persen.
(DESI ANGRIANI)