Secara kuartalan, pendapatan ACES turun 3,2 persen (QoQ) menjadi Rp2,07 triliun. Penurunan ini dipicu oleh menurunnya penjualan di hampir semua segmen, meskipun segmen produk perbaikan rumah masih tumbuh 3,1 persen QoQ menjadi Rp1,09 triliun.
Phintraco menilai, penurunan pendapatan di kuartal III sejalan dengan pola musiman yang lazim terjadi, di mana periode tersebut cenderung lebih lemah dibandingkan kuartal sebelumnya.
Ke depan, ACES diperkirakan mampu membukukan perbaikan kinerja pada kuartal IV-2025 sejalan dengan potensi peningkatan permintaan di akhir tahun.
Di sisi biaya, ACES mencatat kenaikan beban operasional sebesar 5,4 persen YoY menjadi Rp2,3 triliun selama sembilan bulan 2025. Kenaikan ini didorong oleh melonjaknya beban penjualan hingga 10,3 persen menjadi Rp1,82 triliun, terutama akibat tingginya biaya iklan dan promosi terkait transformasi merek menjadi AZKO di awal tahun. Selain itu, beban umum dan administrasi juga meningkat 9,5 persen menjadi Rp674 miliar.
Akibatnya, laba operasional ACES tergerus 14,8 persen YoY menjadi Rp637 miliar dalam periode tersebut. Namun secara kuartalan, terdapat perbaikan di mana beban operasional turun 5,6 persen QoQ menjadi Rp725 miliar, sejalan dengan efisiensi pada beban penjualan dan administrasi.