Secara fundamental, kenaikan harga CPO Malaysia didorong adanya pertumbuhan produk ekspor sebesar 19% dalam dua pekan terakhir per 15 September 2022, atau meningkat 25% dari periode sama bulan sebelumnya.
Sejalan, harga minyak kedelai di Bursa Dalian China juga naik 0,7%, sementara kontrak CPOnya tumbuh 1,5%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga tumbuh 0,3%.
Selain itu, pasar Malaysia juga mendapat keuntungan setelah India, sebagai konsumen minyak nabati terbesar di dunia, telah memangkas harga dasar impor CPO, produk olahan, sekaligus minyak kedelai, menyusul penurunan harga di pasar dunia.
Saat ini, para petani sawit di seluruh Asia dikabarkan tengah sibuk untuk meningkatkan produksi CPO dengan menggenjot penanaman kelapa sawit di tengah pemulihan industri dari pandemi Covid-19.
(DES)