IDXChannel - PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru dalam proyek milik salah satu anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Sumberdaya Arindo (SDA). Kendati demikian, tak disebutkan nilai kontrak tersebut.
PPRE meraih kontrak proyek tambang SDA yang berlokasi di Tanjung Buli, Halmahera Timur. Proyek ini memperluas portofolio PPRE dalam mengerjakan proyek pertambangan, terutama di kawasan Indonesia Timur.
Kontrak tersebut mencakup sejumlah pekerjaan utama, antara lain land clearing, cut and fill, pengangkatan material, trimming dan penataan area disposal, pekerjaan pavement, hingga pemeliharaan jalan operasional. Selain itu, perseroan juga akan mengerjakan pembangunan fasilitas pendukung untuk keselamatan dan lingkungan sebagai bagian dari standar operasional proyek.
Vice President Corporate Secretary PPRE, Mei Elsa Kembaren, menyampaikan proyek ini menjadi langkah bagi perusahaan dalam memperluas layanan di sektor pertambangan serta memastikan pelaksanaan proyek yang berorientasi pada efisiensi dan keberlanjutan.
“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik yang memenuhi standar operasional, keselamatan, dan lingkungan. Kami juga terus memperkuat kapabilitas operasional untuk mendukung industri pertambangan nasional,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (7/11/2025).
Dengan tambahan kontrak baru ini, PPRE optimistis dapat terus meningkatkan kinerja operasional sekaligus memperkuat perannya dalam mendukung pengembangan industri pertambangan nasional.
Selain itu, perseroan juga berkomitmen menjaga kualitas layanan melalui penerapan teknologi, tata kelola proyek yang baik, serta pengelolaan keselamatan kerja berstandar tinggi yang tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Hingga September 2025, anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP) itu memperoleh pendapatan bersih Rp2,77 triliun, relatif stabil bila dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp2,72 triliun.
Meski pendapatan stabil, kinerja bottom line PPRE jauh membaik. Laba bersih perseroan tercatat Rp105 miliar di periode yang sama, melesat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,7 miliar.
(Rahmat Fiansyah)