Selain rumah tapak, proyek komersial juga turut menyumbang angka pra penjualan sebesar Rp440 miliar, salah satu pendorongnya yakni peluncuran produk baru di Citraland Surabaya yang berkontribusi sebesar Rp169 miliar. Sementara, sisanya berasal dari segmen apartemen dan perkantoran yang menyumbang sebesar Rp130 miliar.
Lebih lanjut, CTRA optimistis bisnis properti pada 2023 mendatang masih akan cerah, meski di tengah ancaman resesi global dan kenaikan suku bunga acuan. Prospek bisnis properti ke depannya dinilai masih akan positif. Hal itu dikarenakan permintaan atau demand untuk rumah tinggal saat ini masih tinggi.
Managing Director CTRA Budiarsa Sastrawinata mengatakan sektor properti residensial masih menjadi yang paling resilien di tengah kondisi ekonomi saat ini. Selain itu, adanya respons positif dari perbankan dalam skema pembiayaan kredit pembiayaan rumah (KPR) meski suku bunga naik juga menjadi faktor pendorong masih tingginya demand masyarakat untuk memiliki hunian.
“Kami turut mengapresiasi sektor perbankan yang memberi perhatian, sehingga membuat pasar properti masih cukup positif,” pungkasnya.
(FRI)