sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Presdir CDI Group Borong Saham CDIA, Intip Harga Belinya

Market news editor Rahmat Fiansyah
21/10/2025 05:00 WIB
Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), Fransiskus Ruly Aryawan melakukan akumulasi saham perseroan.
Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), Fransiskus Ruly Aryawan melakukan akumulasi saham perseroan. (Foto: Dok. CDIA)
Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), Fransiskus Ruly Aryawan melakukan akumulasi saham perseroan. (Foto: Dok. CDIA)

IDXChannel - Presiden Direktur PT Chandra Daya Investasi Tbk atau CDI Group (CDIA), Fransiskus Ruly Aryawan melakukan akumulasi saham perusahaan yang dipimpin olehnya.

Ruly memborong 600 ribu saham CDIA pada 16 Oktober 2025. Dia membeli saham tersebut pada dua harga yakni Rp1.985 dan Rp1.995, sehingga dana yang dikeluarkan sekitar Rp1,1 miliar.

"Tujuan dari transaksi untuk investasi," kata Ruly melalui keterbukaan informasi, Senin (20/10/2025).

Dengan transaksi tersebut, maka kepemilikan saham Ruly di CDIA bertambah menjadi 5,6 juta saham. Secara proporsi, pembelian itu tak terlalu berpengaruh terhadap kepemilikan sahamnya.

Dalam enam bulan pertama tahun 2025, anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) itu membukukan kinerja yang positif. CDI Group meraup laba bersih sebesar USD74,4 juta dengan likuiditas USD527,6 juta.

Ruly mengatakan, capaian positif ini menunjukkan model bisnis CDI Group saat ini berada pada jalur yang tepat dan berkelanjutan. Perseroan memiliki empat pilar bisnis utama yakni energi, air, kepelabuhanan dan penyimpanan, serta logistik.

"Pencapaian ini juga menjadi pijakan bagi langkah penguatan modal yang telah kami lakukan, sekaligus menempatkan CDI Group pada posisi yang tepat untuk menangkap peluang pertumbuhan ke depan dan memberikan nilai jangka panjang," katanya lewat keterangan resmi, beberapa waktu lalu.

Perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu itu menggelar penawaran perdana saham (Initial Public Offering atau IPO) pada 9 Juli 2025. Dengan harga IPO saat itu Rp190, harganya melesat lebih dari 800 persen ke level Rp1.820.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement