IDXChannel - Perusahaan laboratorium dan layanan kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memproyeksikan pendapatan usaha dapat menembus lebih dari Rp2 triliun pada tutup buku tahun 2023.
Terhitung pada kuartal III-2023, total pendapatan PRDA menembus Rp1,61 triliun, dengan margin laba kotor (GPM) sebesar 60,68%. Jumlah ini diperkirakan meningkat seiring pertumbuhan permintaan pasien terhadap layanan laboratorium.
“Revenue pasti di atas tahun lalu, Rp2 triliun pasti lewat. Laboratorium kami meningkat lebih positif, income ad pertumbuhan yang baik,” kata Dewi dalam Prodia Meet The Press, dikutip Senin (12/2/2024).
Serangkaian sentimen domestik hingga mancanegara menjadi perhatian Prodia dalam merumuskan kebijakan demi memacu pertumbuhan layanan.
Dewi melihat ada pergeseran industri kesehatan ke arah personalisasi, preventif, dan promotif, sehingga diperlukan pengembangan ekosistem digital yang terintegrasi.
“Selama ini kami sudah fokus ke pelayanan digital melalui aplikasi U by Prodia. Kami berharap kanal ini dimanfaatkan, selain cabang-cabang yang kami punya,” paparnya.
Kenaikan anggaran BPJS, terang Dewi, dapat mengubah perilaku pasien, yang semula out of pocket atau pengeluaran pribadi, ke arah penggunaan fasilitas BPJS.
Bagi Prodia ini menjadi perhatian khusus untuk menumbuhkan tingkat partisipasi masyarakat menggunakan BPJS dalam layanan kesehatan milik perusahaan.
“BPJS kami kalau bisa di atas 10 persen, kami lihat animo juga bagus, hampir semua klinik terima BPJS,” tandasnya.
(DES)