Sesuai jadwal, periode buyback masih akan terus berlanjut hingga 7 Juni 2025. Adapun jumlah maksimal saham yang dibeli kembali sebanyak 1,425 miliar lembar saham, atau sekitar 2,3% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.
“Bisa habis tahun ini (2024), bisa juga hingga pertengahan akhir 2025,” paparnya.
Dalam keterangan sebelumnya, perseroan menilai harga saham AVIA saat ini masih belum mencerminkan nilai, kinerja, dan fundamental yang sebenarnya dari AVIA. Asumsi ini dibuat dengan mempertimbangkan posisi AVIA sebagai pemimpin pasar produk cat dekoratif.
“PER AVIA masih berada di bawah level 20x, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata PER industri sejenis di wilayah regional Asia yang mencapai kisaran 30x-50x,” terang Andreas.
Dengan membeli saham kembali, manajemen berharap bisa meningkatkan kepercayaan serta memberikan tingkat pengembalian yang baik kepada para pemegang saham.
(DES)