IDXChannel - Progres pengembangan proyek kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) menjadi katalis utama bagi pertumbuhan dua emiten properti Grup Agung Sedayu, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).
Analis Sucor Sekuritas, Cheryl Jennifer Wang menilai, PIK2 bakal menjadi kawasan dengan pertumbuhan paling cepat di Indonesia.
"PIK2 siap menjadi kawasan paling ikonik dan tumbuh paling cepat di Indonesia, berkat akses jalan tol dan fasilitas berstandar dunia," kata Cheryl dalam Indonesia’s Growth Powerhouse, dikutip Rabu (8/10/2025).
Cheryl menyoroti sejumlah proyek utama yang menjadi sumber pendapatan berulang atau recurring income bagi kedua emiten, termasuk NICE Convention Centre dan Hotel Hilton Jakarta PIK2. Kedua proyek itu dinilai bakal menjadi motor pendapatan berkelanjutan bagi PANI dan CBDK.
Adapun NICE Convention Centre ditargetkan beroperasi penuh pada 2027 dengan potensi pendapatan sekitar Rp454 miliar per tahun, sedangkan Hotel Hilton Jakarta PIK2 diproyeksikan memberikan kontribusi Rp235 miliar.
Selain proyek komersial, pengembangan infrastruktur juga menjadi katalis utama peningkatan nilai kawasan.
Cheryl menyebut jalan Tol Kataraja akan memangkas waktu tempuh menuju Bandara Soekarno-Hatta menjadi sekitar tujuh menit. "Jalan tol baru Kataraja akan menghubungkan langsung ke bandara, menjadikan PIK2 sebagai gerbang utama Jakarta," jelasnya. tulis laporan itu.
Dari sisi kinerja keuangan, Sucor Sekuritas memperkirakan pertumbuhan signifikan dalam dua tahun mendatang. Untuk PANI, penjualan pemasaran diproyeksikan mencapai Rp8,5 triliun pada 2026 dan naik menjadi Rp11,3 triliun pada 2027.
Sementara itu, CBDK diperkirakan membukukan penjualan Rp5,3 triliun dan Rp8,9 triliun pada periode yang sama.
Laba bersih PANI diproyeksikan tumbuh rata-rata 61 persen per tahun hingga mencapai Rp6,8 triliun pada 2029, sementara CBDK diperkirakan naik 48 persen per tahun menjadi Rp6,6 triliun.
Dari sisi valuasi, Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi Buy untuk kedua saham tersebut.
"Target saham PANI berbasis RNAV sebesar Rp20.975 per saham, atau 55 persen di atas nilai wajar saat ini sebesar Rp13.550 per saham," tutur dia.
Untuk CBDK, Sucor Sekuritas menetapkan target harga Rp12.925 per saham berdasarkan metode discounted cash flow (DCF), dengan perbandingan terhadap nilai RNAV Rp14.900 per saham.
Khusus untuk PANI, katalis tambahan berasal dari potensi ekspansi lahan melalui aksi korporasi non-tunai (inbreng). "Kami melihat potensi peningkatan valuasi dari aksi korporasi PANI seperti akuisisi strategis atau kontribusi modal non-tunai hingga 1.000 hektare lahan di sekitar kawasan PIK2," ujarnya.
Hingga Rabu (8/10/2025) pukul 11:55 WIB, saham PANI koreksi 1,16 persen ke Rp14.975, sedangkan CBDK melandai 0,38 persen ke Rp6.625.
(DESI ANGRIANI)