sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prospek Harga Emas Pekan Ini, Pasar Menanti Rilis Data Ketenagakerjaan

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
02/06/2025 07:00 WIB
Harga emas dunia melemah sepanjang pekan lalu seiring pasar yang masih mencermati perkembangan tarif terbaru.
Prospek Harga Emas Pekan Ini, Pasar Menanti Rilis Data Ketenagakerjaan. (Foto: Freepik)
Prospek Harga Emas Pekan Ini, Pasar Menanti Rilis Data Ketenagakerjaan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia melemah sepanjang pekan lalu seiring pasar yang masih mencermati perkembangan tarif terbaru.

Sementara itu, laporan inflasi yang lebih rendah memberi ruang bagi harapan penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Harga emas spot (XAU/USD) turun 0,84 persen menjadi USD3.289,70 per troy ons dan mencatatkan penurunan 2,04 persen sepanjang pekan lalu.

Indeks dolar naik 0,1 persen pada Jumat pekan lalu, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sebelumnya, pengadilan banding federal AS pada Kamis memulihkan sementara tarif terluas yang diterapkan Presiden Donald Trump, sehari setelah pengadilan perdagangan AS memutuskan Trump telah melampaui kewenangannya dan memerintahkan penghentian segera atas tarif tersebut.

Proyeksi Sepekan

Survei Emas Mingguan terbaru dari Kitco News menunjukkan pandangan yang lebih seimbang dari para ahli industri dan pedagang ritel terhadap prospek harga emas, setelah kinerja yang lesu pekan lalu. Meski demikian, kubu optimis (bulls) masih mendominasi kedua kelompok.

“Harga emas sepertinya bakal naik,” kata Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan.

“Harga sudah stabil di sekitar USD3.300 dan tampak siap melaju lebih tinggi, apalagi kalau putusan banding soal tarif tetap berlaku. Selain itu, ada ‘Big Beautiful Tax Bill’ yang akan menambah defisit belanja pemerintah dan hampir lolos di Senat. Semua ini mengarah pada ekspansi moneter dan inflasi harga,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Strategi Mata Uang di Forexlive.com, Adam Button. “Naik. Isu TACO bikin Trump terpancing, dan sekarang dia sedang cari panggung untuk unjuk gigi. Saat ini emas bergerak karena perang dagang, dan Trump pasti ingin mengembalikan reputasinya,” tuturnya.

Namun, Button mengingatkan risiko penurunan harga emas tetap ada, karena dia meyakini Mahkamah Agung pada akhirnya akan membatalkan beberapa tarif.

Informasi saja, TACO (Trump Always Chickens Out; Trump Selalu Menghindar) adalah akronim yang pertama kali muncul di Financial Times dan kini digunakan secara luas untuk merujuk pada pola retorika keras diikuti penarikan kebijakan yang sering dilakukan pemerintahan Trump.

Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, memprediksi harga emas bergerak naik-turun pekan depan, tapi penurunannya tidak akan terlalu dalam atau lama karena ada banyak pembeli yang menunggu peluang.

Menurut Day, meski pasar saat ini masih sangat terfokus pada kebijakan Trump dan perang tarif yang silih berganti, pendorong utama harga emas sudah ada sebelum pemerintahan ini—dan juga sebelum perang Rusia-Ukraina—dan faktor-faktor itu takkan hilang begitu saja.

Pekan ini, 14 analis ambil bagian dalam Survei Emas Kitco News. Para analis Wall Street tampak lebih hati-hati setelah penurunan harga emas pekan lalu. Sebanyak enam analis (43 persen) memperkirakan harga emas naik pekan ini, sementara empat analis (29 persen) memperkirakan penurunan. Empat analis lainnya (29 persen) memprediksi harga emas bergerak mendatar.

Sementara itu, sebanyak 2.490 suara masuk dalam jajak pendapat online Kitco. Mayoritas tipis masih berada di kubu bullish, meski kinerja harga emas pekan ini kurang memuaskan. Sebanyak 163 trader ritel (56 persen) memprediksi harga emas naik, sedangkan 70 orang (24 persen) melihat harga akan turun lagi. Sisanya, 57 investor (20 persen), memperkirakan harga emas berkonsolidasi pekan ini.

Fokus utama para pelaku pasar pekan ini akan tertuju pada data ketenagakerjaan AS, termasuk pembukaan lowongan kerja JOLTS pada Selasa, data tenaga kerja ADP pada Rabu, klaim pengangguran mingguan pada Kamis, dan laporan nonfarm payrolls untuk bulan Mei pada Jumat.

Selain itu, pasar juga akan menantikan data ISM Manufaktur pada Senin dan ISM Jasa pada Rabu, serta keputusan suku bunga dari Bank of Canada dan European Central Bank yang dijadwalkan pada Rabu dan Kamis. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement