Posisi futures WTI berada di bawah rata-rata pergerakan 50 hari (MA-50) di USD64,60 dan level pivot jangka panjang di USD64,56. Sepanjang Agustus, harga minyak anjlok 6,47 persen, menandai bulan yang berat bagi pasar energi.
Analis FXEmpire, James Hyerczyk, menilai tekanan teknikal masih dominan. Ia menilai, selama harga belum mampu menembus resistance kunci di USD66,18 dengan meyakinkan, ruang penguatan tetap terbatas.
Menurut Hyerczyk, level USD66,18 menjadi pemicu teknikal untuk reli menuju USD69,69. Sebaliknya, jika harga turun menembus support di rata-rata 200 hari (MA-200) pada USD63,26, pintu menuju level USD61,12—bahkan hingga USD56,09—bisa terbuka.
Sentimen pasar juga dipengaruhi ekspektasi peningkatan pasokan dari OPEC+. Pertemuan pekan ini diperkirakan menghasilkan keputusan untuk terus menaikkan produksi. “Kita akan melihat lonjakan suplai masuk ke pasar yang permintaannya mulai melemah,” kata analis Lipow Oil Associates, Andrew Lipow.
Berakhirnya musim mengemudi di AS usai libur Hari Buruh membuat prospek permintaan semakin suram.