sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prospek Saham ICBP, SIDO, hingga UNVR saat Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
12/09/2024 15:04 WIB
Indeks keyakinan konsumen (IKK) meningkat menjadi 124,4 dari bulan sebelumnya.
Prospek Saham ICBP, SIDO, hingga UNVR saat Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat (Foto: MNC Media)
Prospek Saham ICBP, SIDO, hingga UNVR saat Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah emiten sektor konsumer tersenyum lebar seiring kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang meningkat menjadi 124,4 dari bulan sebelumnya.

Ini mencerminkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi, khususnya di tengah tren suku bunga tinggi. Berdasarkan IKK kategori pengeluaran, peningkatan tertinggi hadir dengan responden berpenghasilan di atas Rp5 juta.

"Optimisme terbesar terdapat pada responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta," kata Direktur Komunikasi BI, Erwin Haryono, Senin (9/9/2024).

Dalam riset Samuel Sekuritas Indonesia yang dikeluarkan oleh analis Jonathan Guyadi dan Belva Monica, sektor ini masih cukup prospektif menyambut upaya pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat.

Terlebih, pelemahan dolar terhadap sejumlah kurs di Asia, termasuk rupiah dinilai berkontribusi mengurangi kerugian valuta asing. Namun, potensi risiko La Nina dan pajak minuman berpemanis disebut dapat melemahkan pendapatan sektor konsumer.

Hingga paruh pertama 2024, beberapa emiten sektor konsumer mencatatkan performa positif dari sisi top-line, seperti PT Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Pendapatan empat emiten seperti ICBP, SIDO, dan KLBF berada di kisaran 7-14 persen. Berbeda cerita pada sisi bottom-line yang menekan ICBP (38,2 persen), INDF (30,8 persen), dan UNVR (10,6 persen).

Samuel Sekuritas masih mempertahankan peringkat 'Overweight' terhadap sektor konsumer, dengan urutan SIDO > ICBP > KLBF > INDF > UNVR.

Secara fundamental, potensi risiko yang perlu diwaspadai antara lain tingkat daya beli yang lebih rendah dari yang diharapkan, penguatan kembali mata uang dolar, hingga terganggunya hasil panen.

"Kami memproyeksikan La Nina yang diharapkan akan meningkatkan permintaan untuk produk herbal dan minuman energi SIDO, sementara eksposurnya yang rendah terhadap USD, khususnya dalam pengadaan bahan baku, akan mendukung profitabilitas." terang riset tersebut.

Berikut adalah target sejumlah saham sektor konsumer full-year 2024:

  • ICBP: BUY, target price Rp13.000 per saham, dengan price earning ratio (P/E Ratio) 15,5x, P/B Ratio 2,6x, dan Return on Equity (ROE) 21,2 persen
  • INDF: BUY, target price Rp8.000 per saham, price earning ratio (P/E Ratio) 5,3x, P/B Ratio 0,8x, dan Return on Equity (ROE) 16,1 persen
  • KLBF: BUY, target price Rp1.800 per saham, price earning ratio (P/E Ratio) 21,5x, P/B Ratio 2,9x, dan Return on Equity (ROE) 14,3 persen
  • SIDO: BUY, target price Rp850 per saham, price earning ratio (P/E Ratio) 21,1x, P/B Ratio 3,4x, dan Return on Equity (ROE) 32,5 persen
  • UNVR: HOLD, target price Rp2.300 per saham, price earning ratio (P/E Ratio) 20,4x, P/B Ratio 30,0x, dan Return on Equity (ROE) 131,0 persen

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement