IDXChannel - Emiten yang terafiliasi dengan pengusaha nasional Happy Hapsoro PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mulai menegaskan diri sebagai pemain baru yang agresif di sektor hulu migas.
Samuel Sekuritas mencatat, dalam riset yang terbit pada 2 Desember 2025, emiten ini menyiapkan strategi akuisisi bertahap dengan skala multi-horizon, mencakup tujuh rencana akuisisi dalam tiga tahun ke depan. Dua di antaranya ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025 hingga semester I-2026.
Menurut riset tersebut, RATU lebih dulu akan fokus pada investasi non-operasional dalam 1-3 tahun mendatang. Artinya, perusahaan akan masuk sebagai pemegang participating interest di blok-blok besar yang masih dirahasiakan, tanpa memikul tanggung jawab operasional.
Baru pada horizon menengah, yakni 3-5 tahun, RATU berniat masuk ke investasi operasional dengan mengincar PSC berproduksi lebih kecil demi membangun kemampuan operasional internal.
Target jangka panjangnya lebih ambisius, yakni memperluas jejak sebagai operator di PSC skala besar dalam 6-10 tahun, dengan prioritas aset ber-IRR (Internal Rate of Return) di atas 10 persen dan struktur pendanaan 80:20 antara utang dan ekuitas.
Manajemen mengungkap, tujuh rencana akuisisi tengah diproses, masing-masing bernilai antara USD10 juta hingga USD150 juta. Dua transaksi telah berada dalam tahap finalisasi dan ditargetkan rampung semester I-2026.
Samuel Sekuritas menilai hubungan RATU dengan ekosistem Barito Group milik Prajogo Pangestu menjadi katalis tambahan. Masuknya jajaran komisaris dan direksi yang memiliki rekam jejak di BREN, Star Energy Geothermal, hingga Chandra Asri memperkuat sinyal sinergi strategis.
CDIA juga telah menanamkan investasi langsung senilai USD9,4 juta atau sekitar 5 persen saham RATU.
Selain itu, keterkaitan kepemilikan antara kelompok Barito dan Happy Hapsoro, yang menguasai RATU, RAJA, serta memiliki 34,17 persen saham PTRO, dipandang membuka peluang kolaborasi operasional yang unik.
Historisnya, saham-saham yang berafiliasi dengan Barito Group seperti BREN, CUAN, PTRO, dan CDIA sering diperdagangkan dengan valuasi premium, rata-rata pada PER 411 kali. Samuel Sekuritas memperkirakan kepercayaan yang sama bisa mengalir ke RATU.
Dengan potensi pertumbuhan kinerja yang ditopang akuisisi berantai, serta momentum positif dari masuknya RATU dalam MSCI Indonesia Small Cap Index pada Agustus 2025, Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi Speculative Buy dengan target harga Rp20.000 atau naik sekitar 70 persen dari posisi saat ini.
Sejak masuk indeks tersebut, investor asing tercatat membukukan net buy Rp208 miliar. Dengan bobot 0,2 persen, RATU diperkirakan dapat menarik aliran dana pasif hingga USD34 juta atau sekitar Rp573 miliar.
Meski demikian, riset mengingatkan dua risiko utama, yakni harga minyak yang melemah dan potensi mundurnya jadwal akuisisi blok baru. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.