Pinjaman yang ditandatangani pada 24 Januari 2025 ini akan digunakan untuk membangun jaringan broadband berkecepatan tinggi (hingga 100 Mbps) yang menargetkan 40 juta rumah tangga di kawasan perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan di Pulau Jawa.
Tren Penggunaan Wi-Fi
Lebih lanjut, berdasarkan data Opensignal, dikutip dari BNI Sekuritas pada 21 Februari 2025, waktu yang dihabiskan pengguna Indonesia pada jaringan Wi-Fi meningkat dari 33 persen di awal 2022 menjadi 37 persen pada kuartal III-2024.
Tren ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan internet berkualitas dengan harga lebih terjangkau. Pemerintah juga mendukung upaya ini dengan melelang frekuensi 1,4 GHz.
“Frekuensi ini akan mendukung akses internet melalui teknologi Broadband Wireless Access (BWA), dengan tujuan menyediakan kecepatan hingga 100Mbps dengan harga yang lebih terjangkau,” kata analis BNI Sekuritas.
Keunggulan WIFI
Keunggulan utama WIFI terletak pada pemanfaatan jalur rel kereta sebagai backbone serat optik. Hingga kini, perusahaan telah membangun 6.927 km jaringan dengan kapasitas 64 Tbps. Model kemitraan dengan ISP lokal juga membantu menekan biaya operasional serta mempercepat akuisisi pelanggan.