IDXChannel – Emiten kontraktor tambang milik Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk (PTRO) dan perusahaan minyak dan gas (migas) terintegrasi milik Happy Hapsoro PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dirumorkan akan mengakuisisi Hafar Group.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, transparansi menjadi kunci bagi investor dalam mencermati aksi korporasi ini.
“Kita perlu mengetahui nilai akuisisi Hafar Group untuk menjustifikasi pengaruh terhadap PTRO dan RAJA sendiri,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Ia menambahkan, informasi terkait potensi imbal hasil dan kinerja keuangan Hafar Group juga belum tersedia.
“Selain itu, investor perlu melihat keterbukaan informasi mengenai return on investment (ROI) serta earnings dari perusahaan tersebut, yang sampai saat ini masih belum ada,” katanya.
Terkait pergerakan harga saham, Michael melihat PTRO kini berada di level yang cukup strategis.
“Untuk PTRO, saat ini berada dalam posisi mendekati all-time high,” tuturnya.
Menurut dia, konsolidasi dalam jangka pendek justru dapat membentuk pola teknikal yang positif.
“Konsolidasi PTRO dalam 1-2 bulan di antara 3.200-4.200 baik. Bertahan di area ini akan membuat pola VCP (volatility contraction pattern) yang mengindikasikan potensi breakout angka tertingginya, yaitu 4.200,” imbuh Michael.
Kemudian, untuk RAJA, Michael melihat sinyal teknikal yang berbeda.
“RAJA berhasil break pola ascending triangle dengan titik neckline support di 2.900,” ujarnya.
Pola ini, lanjutnya, menjadi indikasi pembalikan tren menuju penguatan.
“Pola ini adalah pola reversal bullish, dengan target ke 4.000, resistance di 3.300,” ucap Michael.
Menurut laporan Bloomberg Technoz, Jumat (15/8/2025), PTRO dan RAJA dirumorkan akan bersama-sama mengambil alih perusahaan jasa transportasi laut minyak dan gas (migas), Hafar Group. PTRO akan menguasai 51 persen saham, sedangkan RAJA memegang 49 persen. Nilai transaksi belum diungkap, namun pengumuman resmi diperkirakan segera dilakukan.
Hafar Group bergerak di bidang engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) serta perkapalan, dengan tiga anak usaha yang mencakup bisnis konstruksi, pengoperasian kapal, dan operator pipe lay barge.
Sementara itu, Prajogo dan Hapsoro dikenal memiliki kedekatan bisnis, termasuk bermitra di Petrosea. (Aldo Fernando)