IDXChannel - Indeks dolar AS melemah pada perdagangan Kamis, setelah investor mencerna peningkatan inflasi AS. Dolar AS melemah disebabkan komentar Bank Sentral Eropa dan penantian pertemuan Federal Reserve AS.
Setelah investot menunggu data inflasi AS pada minggu ini, volatilitas pasar sebagian besar meninggalkan mata uang utama. Naikknya inflasi membuat arah baru ke pasar mata uang.
Harga konsumen AS yang lebih tinggi diperkirakan dapat bertahan lebih lama dari yang diharapkan. Hal ini membuat Fed tidak mengubah arah kebijakan dalam waktu dekat.
"Dolar berada di sela-sela karena mencari risiko peristiwa penting berikutnya dan itu adalah pertemuan FOMC. Prospek The Fed mungkin memulai pembicaraan tentang pengurangan, yang dapat memberikan dukungan terhadap dolar," kata Direktur Pendapatan dan Strategi Mata Uang, Paresh Upadhyaya, dilansir dari Reuters, Jumat (11/6/2021).
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, berfluktuasi di sekitar level psikologis 90. Pada penutupan perdagangan dolar AS melemah 0,08% pada 90,0670.
Sementara itu, ECB memutuskan menaikkan pandangan pertumbuhan dan inflasi, tetapi berjanji untuk menjaga stimulus. Keputusan ini karena hawatir jika mempercepat kenaikan saat ini dapat menghambat pemulihan.
Euro pun berakhir turun 0,05% pada USD1,2172.
Sedangkan mata uang pasar berkembang seperti lira Turki menunjukkan reaksi lebih jelas, pedagang dolar sudah dengan hati-hati melihat ke depan untuk pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS yang dijadwalkan minggu depan. (TYO)