sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rata-rata Frekuensi dan Nilai Transaksi Harian Bursa Meningkat Pekan Ini

Market news editor Viola Triamanda/MPI
27/05/2023 07:21 WIB
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mengalami perubahan sebesar 0,20 persen.
Rata-rata Frekuensi dan Nilai Transaksi Harian Bursa Meningkat Pekan Ini. (Foto: MNC Media)
Rata-rata Frekuensi dan Nilai Transaksi Harian Bursa Meningkat Pekan Ini. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mengalami perubahan sebesar 0,20 persen atau berada pada posisi 6.687,001 dari posisi 6.700,561 pada minggu lalu. 

Dikutip dari keterangan resmi Bursa Efek Indonesia, Sabtu (26/05/2023) data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 22 sampai dengan 26 Mei 2023 ditutup pada teritori yang variatif. Peningkatan sebesar 1,33% terjadi pada rata- rata frekuensi transaksi harian Bursa menjadi 1.286.887 dari 1.270.046 transaksi pada sepekan yang lalu. Lalu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga mengalami peningkatan sebesar 1,06 persen menjadi Rp10,124 triliun dari Rp10,018 triliun pada pekan sebelumnya. 

Nilai kapitalisasi pasar Bursa berubah 0,21 persen menjadi Rp9.484,162 triliun dari Rp9.504,018 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Sementara itu rata- rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan tercatat mengalami perubahan sebesar 16,90 persenmenjadi 17,460 miliar saham dari 21,011 miliar saham dari pekan sebelumnya.

Investor asing pada Jumat (25/05/2023) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp442,38 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp19,193 triliun.

Kemudian, BEI bersama Indogen Capital dan SAKe Capital berpartisipasi dalam acara Indonesia-Japan Corporate Exchange Exclusive Business Matching Event yang diselenggarakan bekerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRO) di Tokyo, Senin (22/5). JETRO merupakan organisasi yang dinaungi oleh pemerintah Jepang yang bertujuan untuk mempromosikan mutual bisnis antara pengusaha Jepang dengan negara-negara lain di belahan dunia.

BEI memperkenalkan Perusahaan Tercatat dan perusahaan untuk Initial public Offering (IPO) yang merupakan klien dari Indogen dan SAKe Capital kepada 30 perusahaan Jepang untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan ini. 

Harapannya dengan terjalinnya kerja sama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan eksposur bisnis para pengusaha sehingga semakin berdampak baik pada perekonomian masing-masing negara dan meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang.

Pada kesempatan yang sama BEI juga melaksanakan studi banding ke Japan Exchange Group (JPX). Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memberikan pengetahuan sekaligus pemahaman yang lebih komprehensif mengenai proses evaluasi dan pemantauan perusahaan tercatat, pengembangan produk dan sistem di Bursa lain.

Sementara itu Selasa (23/5) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI. Obligasi tersebut terbagi dalam tiga seri yaitu Seri A (SMII03ACN3) dengan nilai nominal Rp171.750.000.000,00 jangka waktu 370 hari kalender, Seri B (SMII03BCN3) dengan nilai nominal Rp1.914.120.000.000,00 jangka waktu 3 tahun dan Seri C (SMII03CCN3) dengan nilai nominal Rp1.914.130.000.000,00 jangka waktu 4 tahun.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menyematkan peringkat untuk obligasi adalah idAAA (Triple A) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat dalam emisi ini. Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 34 emisi dari 30 emiten senilai Rp38,81 triliun. 

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 522 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp443,81 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,06 triliun. (WHY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement