Adapun beban pokok MLBI ikut terdongkrak 7,12% menjadi Rp1,19 triliun, yang sebagian besar berasal dari ongkos produksi baik bahan baku dan pabrikasi.
Neraca MLBI di akhir 2022 menunjukkan kenaikan aset sebanyak 15,48% menjadi Rp3,37 triliun, akibat peningkatan aset tidak lancar. Jumlah kewajiban pembayaran (liabilitas) membengkak 26,24%, karena peningkatan utang jangka pendek.
Modal bersih perseroan masih terjaga di kisaran Rp1,0 triliun, sedangkan arus kas di akhir 2022 bertambah menjadi total Rp842,32 miliar, akibat adanya sisa kas dari operasional.
(DES)