sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Reputasi Sang Raja Investasi Startup Masayoshi Son Tercoreng usai WeWork Bangkrut

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
08/11/2023 14:55 WIB
WeWork, perusahaan rintisan (start-up) coworking berbasis Amerika Serikat (AS), secara resmi telah mengajukan kebangkrutan pada Selasa (7/11).
Reputasi Sang Raja Investasi Startup Masayoshi Son Tercoreng usai WeWork Bangkrut. (Foto: MNC Media)
Reputasi Sang Raja Investasi Startup Masayoshi Son Tercoreng usai WeWork Bangkrut. (Foto: MNC Media)

Melalui unit usahanya Vision Fund, SoftBank aktif melakukan investasi pada perusahaan rintisan termasuk Uber, WeWork, dan DoorDash. SoftBank mengalami kerugian sebesar USD32 miliar pada tahun fiskal 2022 karena perusahaan rintisan yang didanai terus mengalami penurunan valuasi.

Kerugian tersebut merupakan peningkatan yang signifikan dari kerugian lebih dari USD19 miliar yang dialami unit tersebut pada 2021.

Kerugian keseluruhan investasi pada unit Vision Fund berjumlah USD39 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2023, dibandingkan dengan USD25 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Bahkan setelah WeWork harus membatalkan rencana IPO pada 2019, SoftBank tetap memberikan paket penyelamatan senilai USD9,5 miliar. Son membela keputusannya dalam presentasi yang meyakinkan investor akan profitabilitas bagi WeWork.

Tekad Son untuk mencetak unicorn dengan kecepatan sangat tinggi dengan mendorong perusahaan rintisan untuk meningkatkan valuasinya di seluruh dunia, ketika pesaingnya seperti Tiger Global Management dan Sequoia Capital ditekan untuk mengimbangi tuntutan besar yang dikeluarkan oleh Vision Fund.

Para investor menolak keras keputusan Son untuk berinvestasi di WeWork. Ini kemudian tercermin kerugian besar dan konflik kepentingan yang terungkap dalam pengajuan IPO WeWork.

Hanya butuh waktu beberapa tahun hingga nilai-nilai investasi tersebut akhirnya jatuh dan gagal menghasilkan penjualan, laba, dan IPO.

Sebagai informasi, WeWork didirikan pada 2010 oleh Adam Neumann dan Miguel McKelvey dengan tujuan utama menyediakan ruang kerja bersama yang diperuntukkan bagi pekerja lepas, startup, dan perusahaan yang mencari solusi kantor fleksibel.

Model bisnis WeWork bertumpu pada penyewaan ruang dari pengembang dalam jangka panjang, properti, dan kemudian disewakan kepada klien jangka pendek, berkembang pesat dalam satu dekade dengan suku bunga rendah.

Valuasinya melampaui USD1 miliar pada 2014, sehingga mendapatkan status “unicorn”. Pada 2017, SoftBank Group melakukan investasi pertama dari total USD18,5 miliar di perusahaan tersebut.

Sementara itu, Son mendirikan Vision Fund SoftBank pada 2017 untuk menjadi investor teknologi terbesar di dunia dan terus mengucurkan lebih dari USD140 miliar ke ratusan startup.

Son sendiri memuji keputusannya berinvestasi di WeWork adalah berdasarkan naluri. Namun kepercayaan pada intuisinya sendiri mungkin telah membuat Son tidak mau mengindahkan tanda bahaya dari para penasihatnya.

“Saya jatuh cinta dengan WeWork,” kata Son kepada pemegang saham pada Juni lalu. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement