Lebih lanjut, transaksi ini tidak tergolong sebagai transaksi afiliasi ataupun benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK No. 42/POJK.04/2020, melainkan merupakan transaksi material mengingat nilai fasilitas yang signifikan.
Dengan tambahan likuiditas dari pinjaman tersebut, PTRO optimistis dapat memperkuat daya saing dan kapasitas bisnis EPC, yang selama ini menjadi salah satu pilar utama diversifikasi usaha perseroan di luar sektor kontraktor pertambangan.
Adapun Petrosea dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menuntaskan akuisisi atas seluruh kepemilikan saham di Grup Hafar pada 15 Agustus 2025.
Dalam akuisisi ini, Petrosea mengakuisisi 51 persen saham melalui PT Petrosea Engineering Procurement Construction, sedangkan Rukun Raharja mengambil 49 persen saham di Grup Hafar.
Hingga Jumat (29/8/2025), saham PTRO anjlok 4,60 persen ke harga Rp3.730 dengan mencatatkan transaksi Rp312,6 miliar dari 84,27 juta saham yang diperdagangkan. Dalam sepekan, saham Petrosea sudah minus 8,15 persen tapi tumbuh 22,30 persen dalam tiga bulan.
(DESI ANGRIANI)