sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Resmi Jadi Penghuni Bursa, Teknologi Karya (TRON) Siap Ekspansi

Market news editor Viola Triamanda/MPI
08/03/2023 09:43 WIB
Teknologi Karya Digital Nusa (TRON) tercatat sebagai penghuni baru Bursa. Perseroan pun siap tancap gas dalam ekspansi bisnis.
Resmi Jadi Penghuni Bursa, Teknologi Karya (TRON) Siap Ekspansi. (Foto: Cahya Puteri/MNC Media)
Resmi Jadi Penghuni Bursa, Teknologi Karya (TRON) Siap Ekspansi. (Foto: Cahya Puteri/MNC Media)

Harga pelaksanaan waran yakni Rp 250 per saham sehingga total hasil pelaksanaan waran maksimal sebesar Rp 93,75 miliar. Pelaksanaan waran berlaku 6 bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan, yakni mulai 8 September 2023 sampai dengan 7 Maret 2025.

Presiden Direktur TRON, David Santoso, mengatakan langkah IPO ini akan meningkatkan nilai perusahaan sehingga pada akhirnya akan mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan, tidak hanya perusahaan tapi juga industri pada umumnya.

“IPO ini menjadi starting line, bukan finish line bagi perusahaan untuk dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan. Kami percaya, fokus perusahaan dalam menyediakan solusi sistem informasi berbasis telematika dan IoT di bidang transportasi ini akan menjadi kekuatan bisnis kami,” ujarnya dikutip dari rilis, Rabu (08/03/2023).

David turut mengatakan, sebesar 30% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan areal operasional yang berlokasi di Jawa Barat.

Perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal 2-2023. Transaksi perluasan area operasional akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 2-2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal 3-2023.

Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.

Selanjutnya untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Salah satu yang tengah direncanakan adalah sistem kartu untuk universal payment yang tidak terikat kepada bank tertentu dan bersifat universal.

David menjelaskan, setelah IPO ini, direksi perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nilai sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih dimulai dari tahun 2024 memakai buku untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.

Hingga November 2022, perseroan mencatat pendapat mencapai Rp 84,04 miliar, atau melesat 216% dari November 2021 Rp 26,59 miliar. Sedangkan laba bersih melejit 198% menjadi Rp 13,40 miliar dari November sebelumnya Rp 4,50 miliar.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement