IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan merger atau menggabungkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV menjadi PT Pelabuhan Indonesia pada 1 Oktober 2021 mendatang.
"Mergerisasi ini merupakan sebuah wacana yang sudah lama sebenarnya dan beberapa hal telah diupayakan khususnya ini dapat meningkatkan jumlah investasi, khususnya dalam akses-akses BUMN Itu sendiri,”kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wijoatmodjo, dalam konferensi media, Rabu (1/9)
Informasi yang beredar tersebut membawa dampak positif terhadap dua emiten anak perusahaannya hingga penutupan perdagangan bursa hari ini Kamis (2/9/2021).
Pantauan MNC Portal, dua anak perusahaan Pelindo yaitu PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) kompak melesat di atas satu persen.
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) ditutup menguat 18 poin (4,59%) di level 410 dengan range positif di area 408-462.
Total transaksi IPCM mencapai Rp66,38 miliar dari 154,01 juta lembar saham yang diperdagangkan. Adapun, emiten dengan market-cap sebanyak Rp2,17 triliun ini diborong investor asing sebanyak Rp997,10 juta.
Secara valuasi, pergerakan saham IPCM terpantau positif baik sepekan (5,13%), sebulan (1,99%), maupun year to date (15,17%). Sementara itu, pergerakan saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) terpantau ikut mengalami penguatan sepanjang perdagangan.
Emiten IPCC ditutup menguat 30 poin (4,96%) di level 635 dan berada di range positif di 625-700. Adapun transaksi IPCC mencapai Rp40,3 9 miliar dari 61,21 lembar saham yang diperdagangkan.
Menilik valuasi pergerakan saham, IPCC terpantau berada di jalan yang mulus. Dalam hitungan sepekan, emiten ini moncer (4,96%), sebulan (3,25%), dan secara year to date juga tampil cemerlang (19,81%).
Investor asing terlihat memborong emiten dengan market-cap Rp1,15 triliun ini sebanyak Rp125,74 juta di pasar reguler.
Seperti diketahui, penggabungan Pelindo merupakan strategi integrasi nasional pemerintah untuk memaksimalkan kinerja sektor pelabuhan. Pemerintah secara serius menggarap layanan standarisasi operasional dengan harapan dapat tercipta efisiensi dan kecepatan pelayanan yang terintegrasi dari Sabang sampai Merauke.
"Di mana yang tadinya 4 pelabuhan yang terbagi dari wilayah regional kami akan maksimalkan dengan sistem integrasi nasional," jelas Kartika.
(SANDY)