Meski terjadi penurunan pendapatan sebesar 11,6 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya, gross profit Perseroan tetap meningkat sebesar 6,8 persen dan operating profit meningkat sebesar satu persen.
"Adanya kenaikan EBITDA dibanding periode yang lalu menunjukkan kinerja positif Perseroan, dan juga kenaikkan net income secara signifikan sebagai dampak dari adanya pelepasan salah satu asset Perseroan yang digunakan untuk penyelesaian utang," ujar Anindya.
Sementara, Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M Sakti menambahkan bahwa saat ini postur neraca Perseroan jauh lebih ramping dan sehat.
"Setelah sekian tahun proses restrukturisasi berlangsung, disusul dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu, dalam waktu dekat kami juga akan menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement," ujar Roy.
Tentu, menurut Roy, untuk menjalankan private placement tersebut Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa guna meminta persetujuan para pemegang saham.