sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RKAB Bakal Jadi Tahunan, Analis Soroti Dampaknya ke Saham Batu Bara hingga Nikel

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
09/07/2025 14:47 WIB
Analis menyoroti usulan terbaru dari Kementerian ESDM terkait rencana perubahan kebijakan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pertambangan.
RKAB Bakal Jadi Tahunan, Analis Soroti Dampaknya ke Saham Batu Bara hingga Nikel. (Foto: Freepik)
RKAB Bakal Jadi Tahunan, Analis Soroti Dampaknya ke Saham Batu Bara hingga Nikel. (Foto: Freepik)

Sejauh ini, pelaku industri masih menunggu kejelasan lebih lanjut terkait implementasi kebijakan tersebut, termasuk apakah RKAB 2026 yang sudah disetujui tetap berlaku atau perlu diajukan ulang.

Di pasar saham, CGSI memperkirakan kebijakan ini bisa menjadi katalis positif jangka pendek bagi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) karena potensi kenaikan harga bijih nikel. Sebaliknya, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) cenderung kurang diuntungkan karena kebijakan RKAB yang lebih ketat berisiko memengaruhi operasionalnya.

CGSI juga mencermati emiten smelter seperti PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Keduanya dinilai akan terdampak dari potensi kenaikan biaya bahan baku karena sekitar 30 persen pasokan bijih mereka berasal dari pihak ketiga. Meski demikian, CGSI tetap merekomendasikan beli (add) untuk NCKL berkat efisiensi biaya yang kuat.

Di sektor batu bara, CGSI menilai kebijakan ini dapat membantu menopang harga dan merekomendasikan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).

Sementara itu, dampak kebijakan ini terhadap produsen emas dan tembaga dinilai terbatas. CGSI tetap menjagokan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebagai pilihan utama di sektor komoditas karena mendapat dukungan dari harga emas dan tembaga yang solid.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement