IDXChannel – Pemegang saham pengendali emiten batu bara PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), Mutiara Timur Pratama, menambah kepemilikan di saham perseroan sebesar 500 ribu saham.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 3 Agustus 2022, kepemilikan Mutiara Timur via rekening efekUOB Kay Hian PTE LTD a/c di SMMT meningkat 0,02 persen menjadi 1.260.500.000saham atau setara dengan 40,02% dari total saham SMMT.
Apabila menggunakan harga penutupan saham SMMT di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Agustus yang berada di angka Rp840/saham, UOB Kay Hian PTE LTD a/c mengeluarkan dana sekitar Rp420 miliar dalam transaksi tersebut.
Informasi saja, selain menggunakan UOB Kay Hian, Mutiara Timur Pratama juga menggenggam langsung saham SMMT sebanyak 1.375.030.695 saham atau setara dengan 43,65%.
Sebelumnya, SMMT telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 3 Agustus lalu.
Salah satu agenda yang disepakati adalah menerima dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar perseroan.
Rumor Akuisisi
Di tengah aksi pembelian saham oleh Mutiara Timur, rumor akuisisi SMMT oleh perusahaan lain kencang berembus di kalangan pelaku pasar.
Rumor tersebut sejatinya sudah beredar sejak awal Maret lalu. Dalam penjelasan kepada bursa pada 14 Maret 2022, pihak Golden Eagle Energy sendiri membantah rumor rencana akuisisi SMMT oleh pihak yang berelasi dengan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Hal tersebut diperjelas dalam sesi tanya jawab public expose insidentil SMMT pada 8 April 2022.
“Terkait pemberitaan mengenai akuisisi atau pembelian SMMT oleh perusahaan lain, sampai saat ini Kami ingin menekankan kembali bahwa perseroan belum menerima pemberitahuan resmi dari pemegang saham pengendali perihal rencana pengalihan kepemilikannya kepada pihak lain,” jelas manajemen.
Manajemen melanjutkan, “Dan seperti yang diketahui, perseroan telah menyampaikan bahwa pemberitaan media massa tersebut tidak mencantumkan narasumber, termasuk dari perseroan.”
Kinerja Keuangan
Soal kinerja keuangan, laba SMMT melonjak 613,75% secara tahunan menjadi Rp73,45 miliar per 31 Maret 2022. Hal tersebut ditopang oleh naiknya penjualan bersih 156,93% yoy menjadi Rp209,69 miliar pada akhir kuartal I 2022.
Sumber pendapatan SMMT berasal dari penjualan batu bara ke pihak ketiga di dalam negeri (domestik).
Adapun, pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari penjualan bersih adalah PT Artha Daya Coalindo, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), PT Etika Realtindo dan PT Tiga Daya Energi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022.
Informasi saja, SMMT tergabung dalam grup Rajawali Corpora yang dikendalikan oleh pengusaha Peter Sondakh lewat kepemilikan saham di PT Mutiara Timur Pratama. PT Mutiara Timur menguasai mayoritas saham SMMT saat ini. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
