Rajawali, yang memiliki sekitar 85 persen saham ARCI tersebut, sedang mencari kesepakatan dengan valuasi senilai USD1 miliar atau setara dengan Rp15,70 triliun (asumsi kurs Rp15.700/USD).
Sumber tersebut menjelaskan, diskusi dikatakan sedang berlangsung dan belum ada kepastian Rajawali Corpora akan melanjutkan penjualan.
Perwakilan Archi mengatakan kepada BloombergNews mereka tidak memiliki informasi mengenai kesepakatan tersebut karena ini merupakan urusan pemegang saham. Sedangkan, perwakilan Rajawali tidak menanggapi permintaan komentar BloombergNews melalui telepon dan email.
Didirikan pada 2009, Archi adalah salah satu produsen emas murni terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Menurut website ARCI, perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini memiliki tambang emas Toka Tindung di Sulawesi Utara. Aset tersebut telah menghasilkan sekitar 1,9 juta ons emas pada 2020, didukung oleh kapasitas pabrik pengolahan sebesar 3,6 juta ton per tahun.