IDXChannel - Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak berada di jalur merah usai Bank sentral Amerika Serikat atau The Fed menahan suku bunga acuannya di level 4,25-4,5 persen.
Rupiah terpantau melemah di Rp16.200 per USD pada sesi perdagangan pagi ini dan IHSG turun ke level 7.142.
Analisis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, kebijakan The Fed menahan suku bunga ditambah ekspektasi laju tekanan inflasi AS yang naik secara bulanan menjadi beban bagi mata uang rupiah dan IHSG.
"Kebijakan ini juga tentunya berlawanan arah dengan kebijakan BI sebelumnya, yang memangkas besaran bunga acuan sebanyak 25 basis poin," kata Gunawan, Kamis (30/1/2025).
Gunawan menambahkan, pelaku pasar saat ini tengah menanti rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat, seperti data inflasi serta data ketenagakerjaan. Di mana tingginya inflasi di AS masih menjadi pertimbangan The Fed dalam mempertahankan bunga acuan.
Melihat hal tersebut, rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang Rp16.180-Rp16.270 per USD. Sementara itu IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.050-7.150.
"Harga emas pada perdagangan pagi ini ditransaksikan di level USD2.760 per ons troy," ujar dia.
(DESI ANGRIANI)