Secara keseluruhan, ekspor Indonesia pada Agustus mencapai USD23,56 miliar, mengalami kenaikan 5,79 persen dari bulan sebelumnya. Namun, sektor migas mencatat penurunan, sementara nonmigas mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Capaian ini di tengah kondisi pasar utama, seperti Jepang dan Amerika Serikat dalam kondisi Indeks Manufaktur (PMI) mengalami kontraksi.
Saat yang sama, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, terutama di sektor energi, pertanian, dan logam mineral. Namun, logam mulia, khususnya emas, mencatat peningkatan harga yang cukup signifikan.
Berdasarkan sentimen di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi ditutup menguat di rentang Rp15.230-Rp15.350 per USD.
(NIA DEVIYANA)