IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini, Jumat (11/8/2023), kembali ditutup melemah. Mata uang Garuda itu turun 34 poin di level Rp15.219 dari penutupan sebelumnya di Rp15.185.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS sebenarnya diperdagangkan sebagian besar tidak berubah pada hari ini. Sebab, para pedagang masih mencerna arah inflasi terbaru, dengan indeks harga konsumen AS tumbuh seperti yang diharapkan pada bulan Juli dari bulan sebelumnya.
“Sementara pembacaan memicu taruhan bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga pada bulan September, itu juga melihat pasar memangkas ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga tahun ini, dengan suku bunga diperkirakan akan tetap di tertinggi 22 tahun,” tulis ibrahim dalam risetnya, Jumat (11/8/2023).
Ada lebih banyak data inflasi yang akan dirilis nanti di sesi ini, dalam bentuk harga produsen untuk bulan Juli, menambah lebih banyak umpan bagi pembuat kebijakan Fed menjelang pertemuan penting Fed bulan depan.
Di eropa, Ekonomi Inggris (PDB) tumbuh 0,2% pada kuartal kedua, bertentangan dengan ekspektasi pembacaan datar, dibantu oleh pertumbuhan bulanan sebesar 0,5% pada bulan Juni.
Meskipun demikian, ekonomi Inggris Raya tetap menjadi satu-satunya ekonomi maju besar yang belum mendapatkan kembali level pra-COVID pada akhir 2019, dan dengan inflasi yang tetap tinggi, kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat menghambat pertumbuhan ini di masa mendatang.
Kemudian, bank Sentral Eropa dapat menghentikan kampanye kenaikan suku bunga selama setahun pada bulan September, setelah mendapat petunjuk dari Presiden Christine Lagarde bulan lalu, tetapi kenaikan lebih lanjut pada akhir tahun masih akan terjadi dengan inflasi yang semakin panas.