Sebuah survei dari Federal Reserve New York pada hari Senin menunjukkan memudarnya ekspektasi inflasi jangka pendek di antara orang Amerika, yang mengatakan bulan lalu mereka mengharapkan kenaikan inflasi jangka pendek terlemah hanya dalam waktu dua tahun.
Dari sentimen domestik, banyak pengamat yang memperkirakan inflasi pada bulan Agustus dan September 2023 akan turun di bawah 3%. Sementara, untuk akhir tahun 2023 inflasi akan berada di atas 3%.
"Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bank Indonesia bahwa inflasi berada di jalur melambat, membuat inflasi akan cukup rendah dan Inflasi menunjukkan penurunan tajam, bahkan lebih tajam di paruh kedua tahun ini," kata Ibrahim.
Meski demikian, El-nino akan menjadi risiko dalam penanganan inflasi khususnya pada inflasi komponen bergejolak atau volatile food. Namun sejauh ini, dalam delapan hingga sembilan tahun terakhir dampak dari peristiwa El-nino di Indonesia tidak terlalu berdampak besar terhadap inflasi.
Jadi jika ada ancaman tersebut, pemerintah akan segera mengambil tindakan karena kenaikan suku bunga saja tidak dapat melakukan apapun untuk peredaan inflasi akibat dampak buruk dari cuaca. Dan pemerintah sudah mendukung dengan melakukan langkah-langkah seperti impor beras, guna menjaga harga pangan.
Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif dan diprediksi ditutup menguat di rentang Rp15.130 - Rp15.220.
(FRI)