Advenia Elisabeth/MPI
IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 16 point di level Rp 15.620 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Kamis (8/12/2022).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan penguatan ini didorong oleh kondisi Indonesia yang masih cukup baik. Bahkan diproyeksi ekonomi tumbuh positif tahun depan.
"Indonesia masih punya modal untuk bisa membuat ekonomi tumbuh positif tahun depan. Kendati ketidakpastian global tahun depan yakni resesi menjadi faktor penghambatnya," jelas Ibrahim dalam rilis hariannya.
Dalam satu tahun ke depan, menurut dia, probabilitas resesi akan terjadi di Uni Eropa sebesar 100 persen, sementara Amerika Serikat (AS) 65 persen.
Proyeksi ini diperkirakan akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi dunia yang tahun ini diperkirakan sebesar 3 persen akan mengalami penurunan menjadi 2,6 persen pada tahun 2023.
"Bahkan pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan diprediksi dapat anjlok menjadi 2 persen," imbuh Ibrahim.
Kata Ibrahim, hal ini dipengaruhi oleh beberapa skenario, seperti perang Rusia-Ukraina yang jadi konflik global, hubungan Uni Eropa dan AS dengan Tiongkok memburuk, hingga cuaca dingin memperparah krisis energi di Eropa.
"Skenario global ini juga turut jadi ancaman bagi Indonesia, sehingga memberikan berbagai macam ketidakpastian ekonomi untuk tahun depan," tuturnya.
Kendati demikian, ia menilai Indonesia mampu melewati ancaman tersebut. Kuncinya, menguatkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Di samping itu, ia memprediksi, untuk perdagangan besok, Jumat (9/12) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.600 - Rp 15.670.
(FRI)
