IDXChannel – Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memerah pada lanjutan sesi II, Rabu (15/5/2024). Investor tampaknya sudah memperhitungkan (priced in) kabar pembagian dividen perusahaan hari ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.09 WIB, saham ADRO terkoreksi 1,39 persen ke level Rp2.840 per saham, usai sempat menghijau di awal sesi pagi.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp106,07 miliar dan volume perdagangan 36,86 juta saham.
Penurunan hari ini melanjutkan depresiasi pada Selasa (14/5), ketika saham ADRO melemah 2,37 persen.
Dikabarkan sebelumnya, Adaro memutuskan membagikan dividen tunai senilai USD400 juta kepada pemegang saham. Keputusan itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (15/5/2024).
Dengan asumsi kurs JISDOR Bank Indonesia pada 14 Mei 2024 sebesar Rp16.131 per 1 USD, maka total dividen (dalam rupiah) ADRO diperkirakan mencapai Rp6,45 Triliun atau setara dengan Rp218 per saham.
Dengan harga saham saat ini, potensi imbal hasil dividen atawa dividend yield ADRO tercatat mencapai 7,68 persen.
Tentu, ini angka yang besar lantaran melampaui suku bunga deposito bertenor 12 bulan. Dan juga, hanya sekitar 60-an emiten di bursa yang memiliki dividend yield di atas 7 persen.
Total dividen yang disepakati mencapai USD800 juta atau 48,74% dari total laba tahun berjalan ADRO yang mencapai USD1,64 miliar.
Namun, ini termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 12 Januari 2024 sebesar USD400 juta. Artinya, dividen ADRO tak jauh berbeda dari yang dibagikan sejak interim awal Januari lalu.
“Jadwal pembagian dividen tunai akan diumumkan di web Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata manajemen dalam RUPST, Rabu (15/5).
Selain sebagai dividen, sebesar USD841,43 juta atau 51,26% disepakati sebagai laba ditahan.
Buyback Saham
Di samping itu, RUPST Adaro menyetujui aksi korporasi pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal Rp4 triliun.
"Pada mata acara terakhir, para pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali saham perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4 triliun yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu 12 bulan terhitung sejak 16 Mei 2024," tulis keterangan resmi perseroan dari keterbukaan informasi BEI.
Menurut prospektus, jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 10 persen dari total modal ditempatkan perseroan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.