Informasi saja, CBDK menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun untuk buyback, yang akan berlangsung mulai 27 Maret hingga 26 Juni 2025.
Secara teknikal, Michael menyebut CBDK sedang berada dalam pola pembalikan arah (reversal) berbentuk double bottom, dengan support neckline di kisaran Rp6.000. Jika pola ini berhasil dikonfirmasi, target kenaikannya berada di Rp7.125.
Sementara itu, PANI menunjukkan pola serupa. Namun, katanya, neckline reversal-nya belum terkonfirmasi dan berada di kisaran Rp10.850. “Angka ini jika berhasil dilewati akan memberikan potensi kenaikan di 12.500,” tuturnya.
Sementara itu, dalam paparan kepada analis (analyst meeting) pada Selasa (15/4), dikutip dari Stockbit Sekuritas, manajemen PANI mengumumkan target marketing sales sebesar Rp5,3 triliun untuk 2025, turun 12 persen dibandingkan realisasi 2024 yang mencapai Rp6 triliun. Penjualan ruko ditargetkan berkontribusi 43 persen, rumah 36 persen, dan tanah kavling 21 persen.
Kemudian, CBDK menargetkan marketing sales sebesar Rp2 triliun pada 2025, sedikit turun (minus 4 persen YoY), dibandingkan realisasi 2024 yang sebesar Rp2,1 triliun. Kontribusi terbesar ditargetkan berasal dari penjualan ruko (54 persen), tanah kavling (34 persen), dan rumah (12 persen).