Likuiditas hasil injeksi belum tersalurkan ke aset produktif. Sementara mulai 5 November, bank-bank BUMN akan menaikkan suku bunga deposito valas menjadi 4 persen per tahun, berpotensi menarik dana dari deposito rupiah di tengah tren penurunan suku bunga.
Dari sisi penyaluran kredit, pertumbuhan dipimpin bank-bank BUMN. BMRI mencatat pertumbuhan kredit 11 persen YoY, melampaui panduan 8–10 persen. BBNI tumbuh 8 persen YoY, sementara BBCA melambat ke 9 persen YoY dari 11 persen bulan sebelumnya.
Tren biaya kredit (CoC) bervariasi. BBRI mencatat lonjakan CoC ke 3,3 persen, sedangkan BMRI turun ke 0,5 persen karena pembalikan provisi. BBCA tetap unggul dengan CoC terendah 0,3 persen.
Ciptadana mempertahankan rekomendasi overweight untuk sektor perbankan, dengan BBCA sebagai top pick di kelompok bank besar dan BBTN untuk small-mid cap. Risiko utama yang perlu dicermati adalah pemulihan NIM yang lebih lambat dari perkiraan serta potensi tekanan kualitas aset.
Peluang Akumulasi?
Penurunan harga saham BBCA sekitar 20 persen sejak awal tahun dinilai DBS Group Research sebagai peluang akumulasi.