IDXChannel – Saham emiten batu bara utama cenderung melemah dalam lanjutan sesi I, Senin (9/9/2024), di tengah koreksi harga komoditas acuannya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.16 WIB, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun signifikan 4,18 persen, PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) merosot 3,31 persen, PT ABM Investama Tbk (ABMM) terdepresiasi 3,10 persen.
Kemudian, saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) tergerus 2,46 persen, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 2,38 persen, PT Harum Energy Tbk (HRUM) memerah 2,24 persen.
Nama-nama lainnya, saham PTBA melorot 1,85 persen, ADRO minus 1,73 persen, UNTR 1,39 persen, CUAN 0,56 persen, dan ITMG 0,18 persen.
Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) batu bara Newcastle pengiriman Oktober 2024 menguat 0,36 persen secara harian ke level USD141,00 per ton pada Jumat (6/9) pekan lalu.
Dalam sepekan lalu, harga batu bara merosot 2,93 persen.
Di pasar batu bara Eropa, futures mengikuti kenaikan harga gas alam.
Kontrak batu bara API 2 Oktober diperdagangkan naik USD 1,70 menjadi USD 115,2 per ton pada Jumat lalu.
“Kami berpikir lonjakan harga API 2 [pada Jumat] terutama terkait dengan pergerakan naik harga gas,” kata analis komoditas dari Kpler Zhiyuan Li, dikutip Montel, Jumat (6/9).
Namun, dia mencatat kenaikan ini mungkin juga didorong oleh pergeseran fokus pasar dari musim panas ke periode pemanasan musim dingin.
“Pergeseran fokus ini mendorong harga naik, terutama mengingat bahwa eksportir utama batu bara termal ke Eropa, termasuk AS, Kanada, Kolombia, dan Afrika Selatan saat ini lebih fokus melayani pasar Asia,” ujarnya.
Harga gas Eropa naik pada Jumat karena adanya indikasi pengetatan pasar global setelah Mesir meluncurkan tender pembelian 20 kargo LNG untuk musim dingin ini.
Kontrak patokan Dutch TTF front-month terakhir diperdagangkan naik EUR0,73 menjadi EUR36,93 per MWh di Ice Endex.
Tender Mesir ini membuat negara tersebut langsung bersaing dengan pembeli Eropa yang semakin bergantung pada bahan bakar cair beku tersebut sebagai pengganti aliran pipa gas Rusia.
Berita tentang tender ini mengejutkan beberapa pedagang dan mendorong kenaikan harga, kata seorang pedagang gas, sementara kekhawatiran yang masih ada tentang potensi gangguan tak terduga di Norwegia juga memperkuat kenaikan ini.
Fundamental Stabil Fundamental pasokan di Eropa cukup stabil, dengan pasokan penyimpanan yang melimpah membantu mengimbangi pemeliharaan terencana yang berat di Norwegia, kata pelaku pasar.
Lokasi penyimpanan di Eropa sudah terisi 93 persen, jauh di atas mandat Uni Eropa yang menargetkan terisi 90 persen pada 1 November. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.