Tak hanya itu, saham produsen baja KRAS meroket 31,63 persen, sementara emiten farmasi KAEF ikut tersengat dengan kenaikan 21,23 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai lonjakan saham BUMN didorong oleh dividen besar yang ditawarkan bank-bank pelat merah.
Menurutnya, BBRI, BMRI, dan BBNI tahun ini memberikan dividend payout ratio (DPR) lebih besar dibanding sebelumnya, sehingga valuasi perbankan menjadi lebih menarik dengan dividen yield yang melampaui return deposito maupun obligasi fixed rate (FR).
Meski demikian, ia menilai sektor konstruksi—yang terbang tinggi hari ini—masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal proyek dan utang. "Saham-saham BUMN yang lebih baik secara fundamental adalah big banks [bank besar] serta ANTM,” ujarnya kepada IDXChannel.com, Rabu (26/3/2025). (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.