sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham CBRE ARA Berjilid-jilid di Tengah Rencana Rights Issue

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
11/06/2025 13:10 WIB
Saham emiten angkutan laut PT Cakra Buana Resources Energy Tbk (CBRE) kembali melanjutkan reli pada perdagangan Rabu (11/6/2025).
Saham CBRE ARA Berjilid-jilid di Tengah Rencana Rights Issue. (Foto: Freepik)
Saham CBRE ARA Berjilid-jilid di Tengah Rencana Rights Issue. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten angkutan laut PT Cakra Buana Resources Energy Tbk (CBRE) kembali melanjutkan reli pada perdagangan Rabu (11/6/2025) seiring rencana aksi korporasi perusahaan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I Rabu, saham CBRE melejit hingga batas auto rejection atas (ARA) untuk papan pemantauan khusus, tepatnya 9,09 persen ke level Rp72 per unit.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp495,1 juta dan volume perdagangan 6,88 juta saham.

Dengan ini, saham CBRE mencatatkan ARA selama 10 hari berturut-turut.

Dalam sepekan, saham CBRE mendaki 30,91 persen dan dalam sebulan terbang 166,67 persen.

Sebagai informasi, CBRE masuk ke dalam papan pemantauan khusus sejak 30 November 2023 dengan kriteria nomor 1, yakni harga rata-rata saham di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00.

Selain itu, saham tersebut dalam kondisi likuiditas rendah dengan rata-rata harian nilai kurang dari Rp5 juta volume kurang dari 10.000 selama 3 bulan terakhir.

Diwartakan sebelumnya, CBRE mengumumkan rencana penambahan modal melalui rights issue.

Dalam aksi korporasi ini, perusahaan berencana menerbitkan 68 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham.

"Pengeluaran saham melalui mekanisme PMHMETD ini akan dilakukan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal," tulis manajemen dalam prospektus terbaru, Kamis (5/6/2025) lalu.

Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana hasil rights issue setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk modal kerja dan rencana penambahan armada.

"PMHMETD yang dilakukan oleh perseroan dapat memperkuat struktur permodalan dan mengundang investor-investor untuk dapat berpartisipasi dalam menginvestasikan modalnya sehingga akan memberikan nilai tambah bagi kinerja perseroan," tutur manajemen.

Rencana rights issue ini akan dimintakan persetujuan kepada para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 15 Juli 2025.

Dikutip dari websire perusahaan, CBRE didirikan pada Juni 2016 di Jakarta. Perusahaan ini menyediakan jasa angkutan moda laut domestik dan internasional, dengan wilayah operasi mencakup Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara. CBRE memiliki izin usaha angkutan laut (SIUPAL) sejak 2017 dan mengoperasikan armada kapal tunda (tugboats) dan kapal tongkang (barge).

Perusahaan optimistis untuk terus memperluas armadanya secara bertahap. Kegiatan usaha CBRE mencakup jasa angkutan berbasis kontrak waktu (time charter), kontrak berbasis perjalanan tertentu (freight charter), dan pengelolaan armada (ship management). Perusahaan ini melayani pengangkutan berbagai jenis barang, termasuk komoditas tambang, konstruksi, alat berat, produk pertanian, dan barang industri. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement