Harga emas dunia meningkat pada Selasa (10/12), melanjutkan kenaikan pada Senin (9/12), menjelang penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan pekan depan.
Sementara, kejatuhan mendadak rezim Assad di Suriah menambah risiko geopolitik.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 1,03 persen pada Senin (9/12).
Pada Selasa, per pukul 16.12 WIB, logam mulia tersebut tumbuh 0,18 persen ke USD2.665,04 per troy ons, level tertinggi sejak 22 November. Kenaikan ini didorong oleh pembelian aset aman (safe haven) menyusul runtuhnya pemerintahan Suriah.
Melansir dar MT Newswires, Senin (9/12), Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri ke Moskow akhir pekan lalu setelah pasukan pemberontak merebut ibu kota Damaskus, hanya beberapa hari setelah menguasai Aleppo, kota terbesar di negara itu.
Dukungan terhadap emas juga datang dari penurunan suku bunga global, dengan Komite Kebijakan (FOMC) Federal Reserve (The Fed) AS diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan dua harinya pekan depan.
Di sisi lain, China berjanji melonggarkan kebijakan ekonominya, sementara bank sentral Kanada dan negara lainnya juga diperkirakan terus menurunkan suku bunga.